Minggu, 05 Mei 2013

senja di rindu

"Aku ingin memelukmu" Dia diam dan aku memeluknya Dalam pelukanku aku berkata "aku rindu kamu" Dia masih diam Dan tak membalas pelukanku Sebenarnya itu sudah cukup Sayangnya Aku tak peduli Aku melepaskan lingkaran lenganku "oh Tuhan . . Kenapa aku begitu menyukai mata dari manusia sedingin Dia??" Tanyaku dalam hati. Tak ada bayangku disana bahkan saat Dia tengah menatapku saat ini Sebenarnya itu sudah cukup Sialnya aku tak peduli Aku tetap menyukai "mata elang" itu "Aku rindu kamu" Aku mengatakannya lagi Aku ingin mengatakan itu banyak banyak saat ini Siapa yg bisa jamin senja ini akan membawanya lagi besok "Apa kita pernah saling bicara??" Aku menggeleng "ini percakapan pertama kita" jawabku dalam hati Aku sedang tak ingin merusak detik ini dg suaraku Karna Aku tahu jawabanku tak akan pernah penting baginya Sebenarnya itu sudah cukup Dan lucunya aku masih tak peuli Suaranya lebih penting bagiku "Apa kita pernah melewati senja bersama???" Dia bertanya Dan aku menggeleng lagi Lihatlah Dia bicara dgku Dg masih tak ada bayangku di lingkaran hitam itu Sebenarnya itu sudah cukup Dan sayang sekali Aku masih tak peduli Memandangnya masih lebih penting bagiku "Lalu dari mana Kau bisa berkata merindukanku??" Pertanyaan ketiganya yg begitu penting bagiku Dan aku harus mengatakannya "Entahlah!! Rindu ini ada begitu saja tanpa alasan tanpa sebab Aku sudahcoba tanyakan ini pada Tuhan dan Tuhan masih belum menjawbnya, Aku tengah . . " "Aku tak merindukanmu tak pernah!!" Dia memotong suaraku Apa kubilang jawabanku tak begitu penting baginya Senarnya itu sudah cukup "Ingatkan aku kalau aku pernah menanyakan itu!! Karna sungguh aku tak pernah pedli tentang itu" Masih memandang mata itu " kenapa kau selalu mengeluarkan itu?? Senyum itu??" "Memandang matamu dan mendengar kau bicara padaku tentu saja membuatku bahagia" "Hanya karna itu??" Kali ini aku mengangguk dg senyum tentunya "Aku merindukanmu bahkan saat tengah memandangmu seperti ini" Dia semakin mempertajam lensa miliknya Mata milik Elangpun kalah tajamnya Dan aku semakin menyukainya "Oke cukup!! Aku sudah cukup bahagia Dan sekarang aku akan pergi bersama matahari . Tak masalah kalau senja esok tak seperti senja ini . . Aku sudah sngat bahagia. . Sebab aku yakin kau tahu aku masih merindukanmu bahkan saat aku belum benar bena beranjak" Saat itu hanya tinggal sbatas kening matahari yg terlihat" Aku memandang matanya untuk terakhir kali dan berbalik "Bagaimana rasanya??" Suaranya menhentikan langkahku Aku mengernyitkan kening "Merindukan seseorang tanpa peduli jawabannya!! Bagaimana rasanya???" Aku melihat satu titik putih dfi lingkaran hitam itu Dan senyumku semakin manis kurasa "Tentu saja indah . . Kau tak perlu merasakan sakitnya tak dfirinfukan kembali" Kataku sanbil berjalan mundur "Sudah berapa lama??" Dia masih saja bertanya dg jarak yg semakin jauh Dan aku semakin bahagia "Kurasa enam tahun" teriakku "Kau bodoh!! Kenapa kau merawat rindu selama itu?? Aku bahkan tak tahu kau sudah mengenalku selam itu Kenapa tak kau enyahkan saja di malam pertama kehadirannya dalam hidupmu??" *** Kali ini bayangnya sempurna hilang dari pandanganku Dan senyumku masih enggan kulepas Aku masih bahagia "Kenapa tadi tak kau tanyakan saja cara membunuh rindu?? Sepertinya Dia pintar melakukannya!! . . Kau tahu aku rasa 25 juta tahun tak kan cukup kuat mengenyahkan penyesalan yg Tengah menghampiriny dua detik lalu!!" Itu suara matahari Sepertinya dia tidak begitu sependapat dg senyumku ini Dan untuk kesekiannya AKU TAK PEDULI karna aku sudah sedang merindukannya saat ini Dan konyolnya lagi aku yakin Dia tahu itu "Kalian tahu menurutku arti rindu lebih indah dari cinta . . Sebab rindu tak pernah menuntutmu untuk memilikinya Kalau kau belum merasa siap dg jawaban tak dirindukan kermbali Kau hanya perlu memandangnya di balik tirai jendela kamarmu Percayalah!! Kau tak perlu lebih dari itu" #Elya Dedicated for The Thief of My Heart Lantany 12 feb 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar